Pada pertengahan malam
ini kala jiwa yang lelah terlelap tidur, ragaku terbangun.
Bibirku menyebutkan
namamu dalam do’aku, lantunan ayat suci yang ku baca. Dan kata-kata yang
kemudian mengubah binar mata ini menjadi bulir airmata. Perlahan kuucapkan
harapanku, mimpiku, tentang kita..
Aku percaya, Tuhan
tau dan mengerti tentang semua ini. Karena Tuhan yang menciptakan aku dan kamu.
Sehingga menjadikannya kita.
Ini adalah rahasiaku dengan Tuhan. Aku yang
bersemangat memperjuangkan kita, hingga mungkin Tuhan bosan melihat usahaku.
Aku lebih sering
membicarakanmu dengan Tuhan daripada dengan teman-temanku.
Tentang kebahagiaanku
ketika bersamamu dan rasa syukur karena aku mampu berjalan bersama denganmu.
Aku percaya Tuhan
itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Oleh karena itu aku selalu menitipkanmu
Kepada-Nya.
Jika tanganku tak
mampu menggapaimu kelak, jika jemariku tak mampu menghapus airmatamu atau
bahkan jika aku tak selalu berada di sampingmu. Maka Tuhan yang akan menjadi
penghapus tangisanmu dan selalu ada untuk menopangmu.
"Itulah sebabnya
aku mengharuskanmu ada dalam do’aku."
Aku mungkin tidak
akan menemanimu pergi berdo’a di Gereja. Tapi ketahuilah, dimanapun aku berada,
bibirku selalu siap berdo’a untukmu. Karena dalam do’a aku bisa leluasa memeluk
jiwamu. Ya! Dalam do’a.
Mungkin aku tidak
selalu menyukai makanan favoritmu. Tapi ketahuilah, aku ingin menjadi wanita
yang memberimu segelas air ketika kamu terbaring sakit. Aku ingin menjadi
satu-satunya wanita yang bisa mengobati luka dan mengubah gundah dihatimu.
Bahkan mungkin
ketika suatu keadaan harus memisahkan kita sementara waktu, entah itu karena jarak,
atau kesibukan yang terasa begitu menghimpit. Ketahuilah, aku selalu siap
menunggumu pulang dengan sejuta guratan lelah dan menanti cerita-ceritamu.
Dalam rasa rindu
yang menggebu, aku hanya memiliki kamu, di dalam hatiku.
Aku berdo’a
tentang keluargamu dan keluargaku yang kuharap suatu saat menjadi keluarga besar kita.
Tentang
perjalanamu dan perjalananku yang kuingini kita melangkah bersama.
Sakitmu, sakitku. Menjadi
kesakitan kita dan saling menyembuhkan.
Bahagiamu yang
kupastikan akan menjadi bahagiaku.
Hanya saja,
mungkin kita melihatnya dari sisi yang berbeda. Tapi aku yakin, kamu selalu
megerti.
"Sayangku,
ketahuilah… Aku ingin selalu ada untukmu dalam nyata atau dalam do’a. Sebagai
bentuk rasa cinta yang kupunya."
- satu nama yang masih tetap sama, FG -
- satu nama yang masih tetap sama, FG -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar