Tertuju : Pria Tampan
nan Sederhana :)
Kita sama-sama pernah mengalami
masa sulit di waktu lalu, jauh sebelum kita bertemu. Kala itu tubuh kita masih
tampak kecil dan belum terlalu tegar untuk menerima setiap masalah yang begitu
saja menyapa. Kita sama-sama tau rasanya sakit, rasanya diabaikan dan berjuang
sendirian. Tapi pada akhirnya semuanya
mampu kita lewati dan keadaan kembali baik-baik saja. Semuanya tertoreh dalam
kanvas hati kita masing-masing sebagai gambaran perjuangan bahwa kita mampu dan
menjadi sejarah dalam catatan pribadi kita. Dalam ketakutan faktanya kita masih
berani.
Masa-masa sulit itu kembali
terasa ketika kita mulai beranjak dewasa. Seperti saat ini, ketika kaki mulai
lelah untuk melangkah, pemikiran dan semua rutinitas yang membuat jiwa semakin
jenuh, bosan, marah hingga akhirnya membuat bibir ini bungkam. Percayalah,
semuanya akan mampu kita lewati bersama-sama. Kamu ingat semasa sekolah dulu
ada pepatah seperti ini :
‘Berat sama dipikul, ringan sama
dijinjing’
Itu artinya masalah dan beban
yang kamu miliki saat ini sudah seharusnya kita bagi bersama.
Sejak kita memutuskan berjalan
bersama, tak ada lagi masalahmu atau masalahku, tetapi masalah kita.
Tidak ada bahagiamu atau
bahagiaku tapi kebahagiaan kita.
Tidak ada keluargamu atau
keluargaku tapi keluarga kita.
Kamu memang tidak akan mengatakan
masalah itu satu persatu. Karenanya biarkan aku membantu sedikit meringankan
bebanmu dengan caraku sendiri. Tanpa harus kamu tau.
Jika ibarat bintang yang
bertebaran dilangit, maka kamu adalah ‘Sirius’. Bintang yang bersinar paling
terang bahkan dikala langit tampak kelam, cahaya itu selalu terlihat meski
samar. Terlalu banyak pelajaran yang aku dapat darimu dan itu tak bisa
kujelaskan satu persatu.
Satu-satunya alasan mengapa aku
begitu mencintaimu adalah, ‘karena itu kamu, dengan sepaket dunia kecilmu yang
tak pernah membuatku merasa bosan’.
Pertemuan kita yang selalu aku syukuri.
Semua tentangmu adalah penting untukku. Maafkan semua sikap dan pertanyaan
konyolku yang sering membuatmu terganggu. Maklumilah semua kekuranganku itu.
Terima kasih telah memilih dan
mempercayai hatiku.
Terima kasih telah mengizinkan
aku berkumpul bersama orang-orang penting dalam hidupmu.
Aku selalu berharap semua ini
bisa kulakukan selamanya, selama Tuhan mengizinkanku bernafas.
Untuk kita yang sama-sama
melangkah meraih tujuan. Sejauh apapun, sesulit apapun kita harus kuat!
Aku disini. Kemarilah, mendekat padaku.