Kuingat saja semua hal indah yang ada untukku tersenyum..
Dan kuingat saja semua hal yang buruk bagiku..
Untukku menjadi kuat dalam hidup ini..

Senin, 02 September 2013

- Do'a di Penghujung Malam -


Pada pertengahan malam ini kala jiwa yang lelah terlelap tidur, ragaku terbangun.
Bibirku menyebutkan namamu dalam do’aku, lantunan ayat suci yang ku baca. Dan kata-kata yang kemudian mengubah binar mata ini menjadi bulir airmata. Perlahan kuucapkan harapanku, mimpiku, tentang kita..

Aku percaya, Tuhan tau dan mengerti tentang semua ini. Karena Tuhan yang menciptakan aku dan kamu. Sehingga menjadikannya kita. 
Ini adalah rahasiaku dengan Tuhan. Aku yang bersemangat memperjuangkan kita, hingga mungkin Tuhan bosan melihat usahaku.

Aku lebih sering membicarakanmu dengan Tuhan daripada dengan teman-temanku.

Tentang kebahagiaanku ketika bersamamu dan rasa syukur karena aku mampu berjalan bersama denganmu.
Aku percaya Tuhan itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Oleh karena itu aku selalu menitipkanmu Kepada-Nya.

Jika tanganku tak mampu menggapaimu kelak, jika jemariku tak mampu menghapus airmatamu atau bahkan jika aku tak selalu berada di sampingmu. Maka Tuhan yang akan menjadi penghapus tangisanmu dan selalu ada untuk menopangmu.

"Itulah sebabnya aku mengharuskanmu ada dalam do’aku."

Aku mungkin tidak akan menemanimu pergi berdo’a di Gereja. Tapi ketahuilah, dimanapun aku berada, bibirku selalu siap berdo’a untukmu. Karena dalam do’a aku bisa leluasa memeluk jiwamu. Ya! Dalam do’a.

Mungkin aku tidak selalu menyukai makanan favoritmu. Tapi ketahuilah, aku ingin menjadi wanita yang memberimu segelas air ketika kamu terbaring sakit. Aku ingin menjadi satu-satunya wanita yang bisa mengobati luka dan mengubah gundah dihatimu.

Bahkan mungkin ketika suatu keadaan harus memisahkan kita sementara waktu, entah itu karena jarak, atau kesibukan yang terasa begitu menghimpit. Ketahuilah, aku selalu siap menunggumu pulang dengan sejuta guratan lelah dan menanti cerita-ceritamu.

Dalam rasa rindu yang menggebu, aku hanya memiliki kamu, di dalam hatiku. 

Aku berdo’a tentang keluargamu dan keluargaku yang kuharap suatu saat menjadi keluarga besar kita.
Tentang perjalanamu dan perjalananku yang kuingini kita melangkah bersama.
Sakitmu, sakitku. Menjadi kesakitan kita dan saling menyembuhkan.
Bahagiamu yang kupastikan akan menjadi bahagiaku.
Hanya saja, mungkin kita melihatnya dari sisi yang berbeda. Tapi aku yakin, kamu selalu megerti.

"Sayangku, ketahuilah… Aku ingin selalu ada untukmu dalam nyata atau dalam do’a. Sebagai bentuk rasa cinta yang kupunya."

- satu nama yang masih tetap sama, FG -