Kuingat saja semua hal indah yang ada untukku tersenyum..
Dan kuingat saja semua hal yang buruk bagiku..
Untukku menjadi kuat dalam hidup ini..

Selasa, 30 Juli 2013


 - Pria Tampan Terakhir -




Sederhana saja, semua berawal saat pesanmu ada di inbox facebook-ku.  Aku yang saat itu mengacuhkanmu ternyata tak membuat semuanya berakhir sederhana. Bahkan mulai terasa sedikit rumit. Ketika kamu mulai berhenti memperjuangkan kita. Kita yang memulai semuanya dan bingung bagaimana harus mengakhirinya. Itu dulu, sebelum kamu memberiku banyak pelajaran berharga. Sosokmu yang bijaksana membuat perhatianku tetap tertuju padamu. Tanpa kusadari, ini berjalan selama satu tahun kebelakang. Keindahanmu, tak mampu membuatku mengalihkan pandangan kepada makhluk lain disekitarku. Yang kutuju hanyalah kamu, tatapan dan sikap yang selalu membuatku damai ketika bersamamu.

Jika mereka berpendapat aku salah menilaimu, kupikir mereka perlu mengenalmu lebih jauh. Tentang bagaimana kamu menguasai rasa marah ketika emosimu memuncak, tentang caramu berjuang untuk masa depan, tentang perhatian kecilmu yang terkadang membuat ‘delusi’. Memang kamu selalu diam dan lebih memendam apa yang ada dalam hati dan fikiranmu. Bertanya diam-diam dalam hatimu, seolah tak boleh ada yang tau selain kamu sendiri. Tapi percayalah, berbagi rasa apapun itu lebih menyenangkan dari pada harus memendamnya sendirian.

Farera namanya, dialah pria tampan terakhir untukku. Dibalik kesederhanaan
nya, dia terlihat sangat istimewa. Entah bagaimana caranya dia mengetuk pintu dan melewati dinding hatiku yang menggema sepi. Menyita ruang kosong dihatiku. Hinga kemudian hati ini berharap menjadi rumah tempatnya kembali pulang. Aku memanggilnya tampan bukan karena keindahan wajahnya, tidak hanya itu!. Ada yang lebih indah yang tepancar dari dalam dirinya. Hatinya. 

Darinya aku belajar tentang siklus kehidupan. Aku mampu melihat setiap harapan dari sinar matanya. Yang bersinar ketika berbicara masa depan dan meredup ketika mengenang masa lalu. Melihatmu tertawa lepas sekalipun belum membuatku yakin kalau kamu baik-baik saja. Karena dalam lelah kamu selalu mampu untuk tertawa. Tanganku mungkin tak selalu dapat menggenggam tanganmu. Saat ini, kita hanya mampu melangkah bersama, dalam ruang dan waktu yang berbeda. Mari kita memulai langkah untuk berada disatu titik yang disebut ‘tujuan’ .. Karena berharap selalu lebih baik dari pada putus asa.

i cannot do everything for you, but i can do something for you :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar