Kuingat saja semua hal indah yang ada untukku tersenyum..
Dan kuingat saja semua hal yang buruk bagiku..
Untukku menjadi kuat dalam hidup ini..

Jumat, 06 Mei 2011

Aku sedang berada pada satu kondisi dimana aku sangat ingin melepaskan sesuatu yang sebenarnya sudah lama sekali aku nikmati. Seperti orang yang ingin lepas dari kecanduan obat. Yang sulit sekali dilupakannya adalah rasa nikmat saat-saat dia memakainya. Namun dia tetap bersikeras ingin melanjutkan hidup dan berhenti menikmati racun itu.

Aku terjebak pada racun yang nikmat selama beberapa tahun terakhir. Aku sangat kesulitan mendeskripsikannya seperti apa, maka lebih baik katakan saja racun yang nikmat. Setiap perpisahan yang terjadi, terasa begitu berat dan menyakitkan. Namun, tetap ada sudut hati yang mengatakan aku harus sesegera mungkin melakukannya.
Aku ingin berbicara pada seseorang dan mengatakan : aku ingin sekali melanjutkan hidup!

Yang bisa kulakukan hanya diam, padahal yang kurasakan sekarang seperti,?! diam ini lama-lama akan membunuhku. Aku tetap ingin diam, tidak ingin berbicara pada siapapun. Karena selama ini setiap perpisahan itu terjadi. Pembicaraan kesana-kemari yang menjadi bumerang pada kami. Maka aku hanya diam. Mungkin sampai mati.

Aku menangis diam-diam, tersiksa diam-diam, dan hanya berbicara pada diri sendiri diam-diam didalam kamarku. Membiarkan telingaku mendengar pembicaraan mulutku sendiri, membiarkan hatiku merasakan pedihnya sendiri, ketika mulutku bertanya, biarkan dia menjawab pertanyaannya sendiri. Dan aku sangat tersiksa karena sendiri dalam masa-masa sulit ini.

Lalu aku selalu bertanya, bagaimana menghilangkan kecanduan ini dengan segera? Aku tidak ingin terisolasi dari dunia dan kehidupan. Aku ingin segera bangkit dan mencari kehidupan lebih baik. Apa aku harus merasakan sakit ini berkepanjangan sendirian. Aku ingin lepas dan merdeka!

Lewat tulisan ini, aku berbicara. Berbicara yang tidak aku lakukan pada siapapun sekarang, padahal aku ingin sekali melakukannya. Aku ingin ada yang mendengar, aku ingin punya teman bicara sekarang. Teman yang hanya diam saat aku bicara, mendengar saat aku menangis dan berbicara saat aku telah diam. Teman yaang tidak menyalahkanku atas keadaan yang terjadi, memberikan kepercayaan sepenuh hati bahwa aku bisa. Teman yang mengerti dan membantu, agar aku tidak berfikir untuk kembali dan berusaha melepaskan semua dengan ikhlas.

Aku butuh seseorang untuk berbicara apa yang ingin aku dengar, bahwa semua keadaan baik yang diinginkan atau tidak pasti akan membawa hikmah, maka anggaplah ini masa-masa yang normal, bukan masa-masa sulit. Tidak ada manusia yang bisa sembunyi dari kesedihan. Maka kesedihan yang tidak berlebihan adalah suatu yang wajar. Ini adalah suatu kondisi dimana setiap orang harus menghargainya. Kondisi dimanaorang berani bangkit dari keterpurukannya atas kehidupan dan berani mengambil keputusannya sendiri. Dan yang harus disyukuri, manusia berani memikul beban dan tanggung jawab yang timbul atas keputusan yang dibuatnya: sebuah keadaan yang rumit dan menguras emosi.

Manusia tidak pernah berhak atas manusia lain, sekalipun seorang ibu kepada anaknya. Karena setiap manusia akan mengalami perpisahan dalam hidupnya masing-masing. Jadi jagalah hati, untuk menganggap orang yang kita sayangi bukan milik kita sepenuhnya, cepat atau lambat dia akan pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar