Katakanlah…
“ Inilah Aku…”
Akulah, aku bukan dirinya atau siapapun
Aku belajar memahami diri, mengenali diri akan siapa diriku ini!
Serta, arti hidup ini…
Dalam kehidupan nyata nan fana aku hidup…
Tak elaknya sama dengan mereka yg hidup… beriringan dengan nyawa di dalam raga
Tatkala menatap senyuman indah di kala terbendung duka
Terselip sedikit asa tentang harapan dan cinta
Tak layak bagi diriku memandang cinta
Seakan… terbuncah, menolak seluruh keluguan di dalam diri
Wajah ini bahagia !!
Tertawa riuh canda riang menatap betapa getirnya nasib
Seakan khayal menaungi diri yang putus asa
Senang berada di pelukannya, cium mesra sang mentari
Menghangatkan hati yang beku tiada berarti
Tapi semua itu omong kosong bagiku…
Tak berarti bagi mereka yang memandangku,
Sorot mata yang begitu tajam seolah menerka seluruh pikir dan semua rasa di dalam diri…
Diri ini bagai topeng…
Seolah-olah aku hidup dengan semua kebohongan dan kebusukan yang tertutupi…
Tetapi aku sadar inilah jalan hidupku…
Tak mungkin ku pungkiri kekuasaan Sang Pencipta
Karena hanya diri-Nyalah yang pantas kuagungkan
Di hadapan mereka…
Suaraku bersorak-sorai dengan riuh
Disertai tawa canda gelak yang ramai
Mengikuti alur jalan hidupku yang tumbuh bersama mereka
Tetapi, mereka tak mampu membaca pikirku serta rasa yang kubendung….
Sepertinya, diriku bersembunyi dari kenyataan yang terjadi
Terhadap diri yang penuh dosa
Biarlah ini bebanku, mereka tak perlu tahu siapa diriku?
Tahukah engkau tentang diriku ini…?!
“ Inilah Aku…”
Akulah, aku bukan dirinya atau siapapun
Aku belajar memahami diri, mengenali diri akan siapa diriku ini!
Serta, arti hidup ini…
Dalam kehidupan nyata nan fana aku hidup…
Tak elaknya sama dengan mereka yg hidup… beriringan dengan nyawa di dalam raga
Tatkala menatap senyuman indah di kala terbendung duka
Terselip sedikit asa tentang harapan dan cinta
Tak layak bagi diriku memandang cinta
Seakan… terbuncah, menolak seluruh keluguan di dalam diri
Wajah ini bahagia !!
Tertawa riuh canda riang menatap betapa getirnya nasib
Seakan khayal menaungi diri yang putus asa
Senang berada di pelukannya, cium mesra sang mentari
Menghangatkan hati yang beku tiada berarti
Tapi semua itu omong kosong bagiku…
Tak berarti bagi mereka yang memandangku,
Sorot mata yang begitu tajam seolah menerka seluruh pikir dan semua rasa di dalam diri…
Diri ini bagai topeng…
Seolah-olah aku hidup dengan semua kebohongan dan kebusukan yang tertutupi…
Tetapi aku sadar inilah jalan hidupku…
Tak mungkin ku pungkiri kekuasaan Sang Pencipta
Karena hanya diri-Nyalah yang pantas kuagungkan
Di hadapan mereka…
Suaraku bersorak-sorai dengan riuh
Disertai tawa canda gelak yang ramai
Mengikuti alur jalan hidupku yang tumbuh bersama mereka
Tetapi, mereka tak mampu membaca pikirku serta rasa yang kubendung….
Sepertinya, diriku bersembunyi dari kenyataan yang terjadi
Terhadap diri yang penuh dosa
Biarlah ini bebanku, mereka tak perlu tahu siapa diriku?

" Sebuah Nama Sebuah Cerita "
gue tau sop..
BalasHapushemmm ** saiia tau sejak awal bertemu **
BalasHapushahahaahahahahaha ...