Dengarkan
Hatiku
Angin yang bertiup
menyibakkan poni Dina, sementara itu desir pasir dan deburan ombak menambah
kegalauan hati Dina yang tengah menunggu Denis. Sambil duduk di kursi nomor 8, sesekali
ia memainkan Handphone nya dan tersenyum.
Hai, apa kabar?’
‘baik.. kamu?’
‘ seperti yang kamu
harapkan, aku baik juga’
Hening sejenak, sebelum
mereka memulai percakapan berikutnya.
‘ini, aku Cuma mau
kembaliin ini sama kamu.’ Denis menaruh sebuah buku diatas meja
‘itu.. itu kan aku kasih
ke kamu.. kok dikembaliin?’
‘ aku udah baca semua
isinya.. Keren banget Din’
Keduanya diam. Sebenarnya
Dina ingin sekali mengatakan kalau semua itu adalah apa yang sebenarnya ingin
ia katakan selama ini. Dina menunduk dan tak sengaja ia melihat bayangan Denis
dari pantulan meja. Ia memegang erat buku tersebut dan menatap lama cover buku
itu. Sementara Denis menyeruput kopi hitam dengan aroma khasnya.
‘ Din, boleh aku Tanya
sesuatu?’ Tanya Denis tiba-tiba.
Huftfft…selalu
pertanyaan, keluh Dina dalam hati. ‘iya, apa itu?’
‘apa yang kamu pikirin
kalo liat ombak yang bergelombang di laut kayak gitu?’ sambil telunjuknya
mengarah ke pantai.
Denis tersenyum ke arah
Dina, mengira-ngira jawaban apa yang akan keluar dari bibir tipisnya itu.
Dina menarik nafas
dalam, lalu pelan-pelan berkata ‘ Aku melihat perjuangan.’ Dina tersenyum
sangat manis dan menoleh ke arah Denis.
Denis menatap tajam mata
Dina, memperhatikan setiap lekuk wajahnya dan masih setia mendengar.
‘ setiap kali aku liat
ombak yang bergulung di laut seperti itu, aku seolah membayangkan seseorang
yang berjuang untuk mendapatkan apa yang ia perjuangkan. Seperti ombak yang
berlari dan berjuang untuk sampai pada pantai, meskipun saat ia tiba disana, ia
hanya terhempas begitu saja’
‘ bukankah itu hal yang
biasa, laut tidak akan meninggalkan pantai bukan?’ Denis kembali bertanya.
Dina kembali tersenyum ‘
ya, tentu saja. Mana mungkin kita bisa menolak sesuatu yang sudah menjadi
takdirnya. Pantai dan laut tidak bisa dipisahkan. Meskipun kenyataannya, ombak
yang menghampiri pantai dan pantai tidak pernah pergi kemanapun. Dan tak jarang
karang yang besar menghempaskan ombak di lautan sebelum ia sampai di pantai.’
‘ Ya.. tapi ombak tak
pernah kecewa’ Denis mecoba mengimbangi pemikiran Dina sambil tersenyum
‘ tapi kenapa kamu
bertanya seperti itu?’
‘ Karena aku ingin tau,
apa isi hatimu. Apa yang ingin kamu katakan dan ….. ‘ suara Denis menggantung
‘ dan..?? ‘
‘ aku ingin minta maaf
karena setelah sekian lama, aku baru kali mendengarkan cerita hatimu. Sungguh,
aku tidak terlalu pintar mengetahui semua maksud ucapanmu, bahkan kamu adalah
wanita yang tak bisa aku tebak pemikirannya.’
Dina gemetar, jantungnya
berdegup dua kali lebih cepat. Hampir ia tak dapat mengendalikan perasaannya.
Dia memilih diam.
‘Aku tau semuanya.. aku
tau Dina….’ Kini tangan Denis memegang jemari Dina erat
‘ bagaimana kamu bisa
tau semuanya? ‘
‘ karena aku
mendengarkan hatimu, dan semua itu tentang aku. Maaf kalau selama ini terlalu
banyak pertanyaan konyol yang aku tanyakan padamu’ Denis tersenyum
‘ Dan bukankah jika
nanti kita bersama hingga tua renta, bercerita seperti inilah yang akan kita
lakukan setiap hari. Jadi tetaplah seperti ini. :)’
Dina tak kuasa
membendung semua rasa suka cita itu dan memegang erat tangan Denis. Mereka
saling berpegangan dihadapan ombak yang berlari menghampiri pantai.
~~~
Dalam suatu hubungan pertanyaan konyol sekalipun bisa
menjadi makna, jika kamu menjawabnya dengan penuh cinta.
-
SofieOriana-