Kuingat saja semua hal indah yang ada untukku tersenyum..
Dan kuingat saja semua hal yang buruk bagiku..
Untukku menjadi kuat dalam hidup ini..

Minggu, 01 Desember 2013


Tertuju : Pria Tampan nan Sederhana :)

Kita sama-sama pernah mengalami masa sulit di waktu lalu, jauh sebelum kita bertemu. Kala itu tubuh kita masih tampak kecil dan belum terlalu tegar untuk menerima setiap masalah yang begitu saja menyapa. Kita sama-sama tau rasanya sakit, rasanya diabaikan dan berjuang sendirian.  Tapi pada akhirnya semuanya mampu kita lewati dan keadaan kembali baik-baik saja. Semuanya tertoreh dalam kanvas hati kita masing-masing sebagai gambaran perjuangan bahwa kita mampu dan menjadi sejarah dalam catatan pribadi kita. Dalam ketakutan faktanya kita masih berani. 

Masa-masa sulit itu kembali terasa ketika kita mulai beranjak dewasa. Seperti saat ini, ketika kaki mulai lelah untuk melangkah, pemikiran dan semua rutinitas yang membuat jiwa semakin jenuh, bosan, marah hingga akhirnya membuat bibir ini bungkam. Percayalah, semuanya akan mampu kita lewati bersama-sama. Kamu ingat semasa sekolah dulu ada pepatah seperti ini :

‘Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing’

Itu artinya masalah dan beban yang kamu miliki saat ini sudah seharusnya kita bagi bersama. 
Sejak kita memutuskan berjalan bersama, tak ada lagi masalahmu atau masalahku, tetapi masalah kita.
Tidak ada bahagiamu atau bahagiaku tapi kebahagiaan kita.
Tidak ada keluargamu atau keluargaku tapi keluarga kita.
Kamu memang tidak akan mengatakan masalah itu satu persatu. Karenanya biarkan aku membantu sedikit meringankan bebanmu dengan caraku sendiri. Tanpa harus kamu tau.

Jika ibarat bintang yang bertebaran dilangit, maka kamu adalah ‘Sirius’. Bintang yang bersinar paling terang bahkan dikala langit tampak kelam, cahaya itu selalu terlihat meski samar. Terlalu banyak pelajaran yang aku dapat darimu dan itu tak bisa kujelaskan satu persatu.

Satu-satunya alasan mengapa aku begitu mencintaimu adalah, ‘karena itu kamu, dengan sepaket dunia kecilmu yang tak pernah membuatku merasa bosan’. 

Pertemuan kita yang selalu aku syukuri. Semua tentangmu adalah penting untukku. Maafkan semua sikap dan pertanyaan konyolku yang sering membuatmu terganggu. Maklumilah semua kekuranganku itu.
Terima kasih telah memilih dan mempercayai hatiku.
Terima kasih telah mengizinkan aku berkumpul bersama orang-orang penting dalam hidupmu.
Aku selalu berharap semua ini bisa kulakukan selamanya, selama Tuhan mengizinkanku bernafas.
Untuk kita yang sama-sama melangkah meraih tujuan. Sejauh apapun, sesulit apapun kita harus kuat! 
Aku disini. Kemarilah, mendekat padaku.